Senin, Januari 19, 2009

'Harapan Menjelang 2009.'




Dear All,

Sebagai manusia biasa yang senantiasa mendambakan adanya perbaikan perilaku manusia dalam berperikehidupan di bumi ini, maka ijinkan saya untuk sedikit menuliskan salah satu peristiwa yang menjadi awal perubahan budaya, tatanan hidup serta sistem ekonomi yang secara massive diberlakukan hingga lebih dari 6 dasawarsa.

Begini;

Sejarah mencatat bahwa 64 ½ tahun jang laloe, terjadi kisah dramatik yang menjadi titik balik Perang Dunia II yang terjadi di Eropa.

Pada tanggal 6 Juni 1944 di daratan Eropa di mulai suatu drama anti klimaks dominasi Jerman atas Eropa, melalui serangan besar-besaran sepanjang tercatat dalam sejarah oleh pasukan sekutu di daratan Perancis.

Invasi yang tidak pernah diduga sebelumnya oleh para petinggi Nazi - Jerman waktu itu (bahkan sang Fuhrer Hitler pada hari itu dalam keadaan sedang istirahat tidur dan tidak boleh seorang pun membangunkannya), dikenal hingga saat ini sebagai D-DAY.

Tidak pernah diduga sebelumnya, karena pada waktu itu sebagaimana cuaca umumnya di kawasan Eropa barat, sedang terjadi cuaca musiman yang tidak akan mendukung operasi militer. Selain itu pihak Jerman sangat percaya diri dengan sistem pertahanan di pantai Eropa barat yang membentang mulai dari Belgia hingga Perancis, berseberangan dengan kepulauan Inggris raya, yang di sebut dengan Atlantic Wall.

Operasi yang dimotori oleh dua jendral berbintang tapi dengan 2 kultur yang agak berbeda yaitu ; Dwight Eisenhower (AS) dan Montgomery (UK) dengan nama kode ; Operation Overlord ini dimulai pada +- pukul 11 malam 5 Juni 1944 dengan penerjunan besar-besaran tentara Amerika dari divisi lintas udara ke 101 dan ke 82, dibarengi dengan Divisi lintas udara Inggris ke 6 di jantung kota Perancis. Bayangkan pasukan yang diangkut dari sebanyak 13.000 pesawat penerjun dan 3.500 terbang layang tumplek blek malam itu di jantung pertahanan tentara Jerman di Normandia-Perancis.

Esok pagi-nya sekitar pukul 06:30, serangan dilanjutkan pada sisi pantai pertahanan Jerman di Normandia yang di sebut sebagai Pas de Calais tapi oleh pihak sekutu disebut dengan kode-kode sektor pantai ; Utah, Omaha, Sword, Juno dan Gold, setelah sebelumnya dibombardir habis-habisan dari laut oleh sekutu.

Direncanakan, masing-masing sektor pantai tersebut dibagi menurut negara-negara dari setiap pasukan yang akan didaratkan, yaitu ; Utah dan Omaha untuk pasukan AS, Juno dan Gold untuk pasukan Inggris, sedangkan Gold untuk pasukan Kanada, Australi dan Selandia Baru.

Dalam sejarah dicatat, tidak mudah untuk menaklukan pertahanan Jerman pada ke lima sektor di pantai-pantai itu. Ribuan tentara sekutu harus kelabakan dan setor nyawa ketika mendarat disambut dengan senapan berat 155 mm milik tentara Jerman. Diperlukan waktu +- 8 jam untuk menguasai, terutama sektor pantai Utah dan Omaha.

Pantai Omaha tercatat memakan korban terntara sekutu dalam hal ini AS paling banyak. Hampir 90% kelihangan tentara pada pendaratan pertama.

Memang pertahanan Jerman tersebut telah direncanakan oleh Jenderal kharismatik andalan sang Fuhrer, yaitu Erwin Rommel. Dia sangat menyadari bahwa suatu hari yang tidak akan pernah diduga, sekutu akan menginvasi Perancis, salah satunya dari pantai Normandia. Dia juga sangat menyadari bahwa serangan sekutu tersebut tidak akan pernah bisa dibendung, tapi paling tidak menurut Jenderal briliyan yang disegani oleh kawan dan lawannya itu, tempat-tempat pertahanan Jerman akan membuat hari-hari tentara sekutu menjadi hari yang sangat panjang, dan itu terbukti. Sayang, jenderal yang disebut juga sebagai Sang Rubah Padang Pasir ini harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, ketika dia sangat menyadari bahwa Jerman akan jatuh.....paling tidak itulah yang tercatat oleh sejarah.

Dari dominasi pasukan Amerika Serikat atas peran sekutu dalam operasi ini, dimana mereka justru diterjunkan pada medan-medan yang sulit, merupakan salah satu bukti bahwa bangsa ini terdiri atas orang-orang yang sangat kecanduan perang dengan sesuatu latar belakang yang sangat diyakini-nya....apa-pun itu.

Akhirnya setelah sukses dengan pendaratan mereka di Perancis dan membebaskannya pada 25 Agustus 1944, pasukan sekutu terus melakukan serangan-serangan yang terstruktur hingga ke jantung pertahanan terakhir Jerman di Berlin. Melalui perang-perang terkenal sejak D-DAY 6 Juni 1944 itu, seperti ; Operasi Market Garden (Belanda Sept. 1944), Ardennes Offensive / Battle Of The Bulge (Belgia awal Desember 1944 hingga Februari 1945), Perebutan Bastogne (Maret 1945) hingga berhasil masuk ke Berlin, setelah kota itu dibombardir habis-habisan oleh pasukan Rusia, dimana simpatisan sipil Nazi harus turut bertahan, tidak hanya tentara tapi termasuk wanita, orang tua dan anak-anak, akhirnya Jerman harus menyerah pada 7 Mei 1945.

Tercatat pula bahwa beberapa hari sebelum penyerahan itu, terjadi bunuh diri massal atas simpatisan Hitler, setelah sebelumnya dia dan kekasihnya juga melakukan bunuh diri.

Dari rangkaian cerita panjang lebar tersebut di atas, maka apabila kita kondisikan untuk berpikir ingin tahu, maka terdapat beberapa pertanyaan atas beberapa catatan sejarah yang berpuluh-puluh tahun dijadikan acuan untuk membentuk cara menilai dan berpikir atas latar belakang terjadinya perang dunia II dari generasi-generasi setelah perang dunia II itu berakhir.

Beberapa pertanyaan yang mengusik antara lain adalah ;

Latar belakang dari bangsa Jerman yang jelas-jelas menelan kenangan pahit atas kekalahannya dalam perang dunia I, untuk mendominasi kultur atau setidaknya sistem ekonomi yang ditawarkan oleh partai Nazi yang beraliran sosialisme itu, atas eropa yang kebanyakan menganut pola ekonomi kapitalisme pasca keruntuhan sistem monarki sebagai akibat tidak langsung dari revolusi industri di eropa pada pertengahan abad 19-an.

Pertanyaan lainnya adalah, bahwa selama rezim Hitler tercatat lebih dari 3 juta kaum yahudi menjadi korban tindakan atas paham fasisme nazi. Namun demikian tercatat pula bahwa selama invasi sekutu atas eropa dan jerman, tercatat korban tidak kurang dari 5 juta orang sipil akibat bombardir yang berturut-turut selama perang tersebut. jadi-nya impas ??....tapi kiranya, empati atas korban sipil akibat invasi sekutu tersebut selama ini tidak pernah dijadikan sebagai salah satu acuan untuk membentuk cara menilai dan berpikir tersebut di atas, dari generasi kita-kita ini.

Selain itu, keputusan pihak Amerika Serikat waktoe itoe untuk secara mendadak turut andil menjadi bagian sebagai pasukan Sekutu dalam kancah perang dunia melalui provokasi serangan Pearl Harbour.

Seperti diketahui bahwa menjelang perang dunia ke II, rakyat Amerika melalui konggresnya memutuskan untuk tidak terlibat dalam perang yang secara tidak langsung dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi Negara itu waktu itu, pasca keterpurukan/depresi ekonomi pada pertengahan hingga akhir tahun 1930-an.

Mungkin-kah justru agenda untuk melibatkan diri dalam perang eropa juga perang asia-pasifik oleh pihak Amerika adalah untuk mengambil kesempatan guna memperbaiki sistem ekonomi Negara itu setelah depresi ekonomi yang dialaminya ?

Juga kesempatan untuk melebarkan sayap untuk menerapkan sistem ekonomi kapitalisme yang relatif menguntungkan Negara-negara barat yang melibatkan diri sebagai aliansi pasukan sekutu waktu itu.

Dan sejarah pun mencatat bahwa sistem ekonomi kapitalisme menjadi dominan hingga lebih dari 6 dasawarsa setelah peristiwa heroik tersebut, sebelumnya terindikasikan sistem ekonomi itu runtuh pada bulan September 2008 yang lalu dalam skenario Krisis Finansial Global (saya sempat menulis tentang ini pada 22 September 2008 di forum ini).

Ya itulah faktanya ; sejarah akan ditulis oleh pihak yang menang. Tapi paling tidak terdapat ruang-ruang kosong dalam penulisan sejarah itu yang memberikan kita ruangan untuk berpikir lebih jernih dan imbang untuk menilai apa-apa yang terjadi sewaktu kisaran sejarah itu sedang terjadi.....termasuk latar belakang-nya....termasuk pula kita bisa menimbang-nimbang kultur, teknologi dan arah perubahan sejarah yang terjadi waktu itu, yang dilakukan oleh pelaku-pelaku sejarah yang dominan.......

Akhirnya kita ini kebetulan berkesempatan untuk dilahirkan sebagai bukan pelaku sejarah waktu itu, paling tidak sebagai penikmat sejarah yang telah tercatat......alias bukan sebagai pelaku tetapi penonton........

Dengan demikian tidaklah berlebihan apabila kita berharap pada tahun 2009 banyak orang semakin menyadari bahwa, dalam suatu peperangan, siapa-pun pihak yang menang atau siapa-pun pihak yang kalah, maka ada pihak yang paling menarik keuntungan yaitu golongan industrialis / pembuat mesin-mesin perang.

Selanjutnya, keuntungan yang diperoleh pun belum diketahui untuk tujuan/kepentingan apa nantinya digunakan…. Kalo untuk membuat senjata yang lebih baru lagi, artinya masih ada peluang untuk memprovokasi dunia atau sebagian kecil di dalamnya untuk melakukan perang (fisik), saling bunuh.

Tentunya pula pada tahun baru nanti, saya berharap semoga presiden baru Amrik, Barrack Husein Obama dapat membawa perubahan arah politik luar negerinya yang tidak seagresif pendahulu-pendahulunya, sebagaimana tercermin dalam beberapa pertanyaan atas kejadian perang dunia II tersebut di atas.

Itu belum yang perang Korea, perang Vietnam, perang Irak juga beberapa perang lainnya seperti gejolak di Amerika Latin dan Timur Tengah yang merupakan dampak atas diberlakukannya kebijakan politik luar negeri yang agresif serta upaya untuk melindungi suatu sistem ekonomi tertentu yang – sangat dimungkinkan – menguntungkan kelompok tertentu, di bumi ini.

Let’s save the earth from a silly war!

Nah, kembali kepada kenangan bersejarah atas peristiwa D-Day tersebut di atas, maka kelanjutannya adalah; karena kita-kita ini kebanyakan adalah penonton, ada baiknya kalo kita menikmati kejadian atas sejarah yang tercatat tersebut, yang berkaitan dengan D-Day dalam bentuk filem........

Ada beberapa judul film yang bagus dan cukup mewakili kejadian atas sejarah tersebut, untuk dikoleksi ataupun ditonton sebagai teman menikmati kripik singkong dan kopi manis panas (apalagi beberapa hari ke depan kita menikmati hari-hari penuh tanggal berwarna merah plus cuti-cuti bersama hingga awal tahun 2009), yaitu ;

1. The Longest Day, film yang dibuat hitam putih ini diproduksi pada tahun 1962, dengan bintang-bintang papan atas waktu itu dari beberapa negara yang terlibat sewaktu D-Day terjadi. Sangat rinci dan fair dalam pengertian mengulas apa-apa yang terjadi sebelum dan menjelang D-Day, baik di pihak sekutu maupun Jerman. Sutradara-nya saya lupa, tapi pemainnya antara lain ; John Wayne, Robert Mitchum, Robert Wagner, Richard Burton, Sean Connery dkk.

2. a bridge is too far, film ini produksi tahun 1977, yang menceritakan tentang Operasi Market Garden di Belanda yang memperebutkan sebuah jembatan vital yang menghubungkan belanda dengan arah ke jerman yang ternyata harus dibayar mahal oleh tentara sekutu, terutama Inggris. Pada film ini diceritakan bagaimana pentingnya informasi dan koordinasi sebelum melakukan sebuah operasi militer, dengan tanpa menganggap ringan kekuatan lawan. Sutradaranya adalah Sir Richard Attenbourgh (yang juga produsernya Jurrasic Park). Sedangkan bintang-2nya bener-bener kaliber papan atas, seperti ; Anthony Hopkins, Lawrence Olivier, Edward Fox, Gene Hackman, Robert Redford, Sean Connery, Michael Caine, Hardy Krueger, Ryan O'neal, dkk. Sekali lagi digambarkan dengan rinci dan fair, dimana pada akhir cerita pasukan jerman memberikan salut atas musuh-musuhnya (Inggris) yang akhirnya gagal dalam operasi militer yang berani tersebut.

3. Saving Private Ryan, film yang diproduksi pada tahun 1998 ini sebenarnya kisah fiktif yang menceritakan seorang perwira yang dengan teguh harus menjalankan misi menyelamatkan seorang prajurit yang kebetulan tinggal satu-satunya sebagai marga sebuah keluarga yang tersisa. Namun, gambaran yang disajikan cukup mewakili catatan sejarah akan pendaratan tentara Amerika di sektor pantai Omaha pada D-Day. Sutradara film ini adalah ; Steven Spielberg, dengan bintang-bintang yang juga ngetop antara lain ; Tom Hanks, Matt Damon, Tom Sizemore, Ed Burns dan Ted Davnson.

4. Band Of Brother, miniseri teve keluaran HBO produksi tahun 2001 ini menceritakan tentang prajurit yang tergabung dalam sahsatu kompi pasukan dari divisi lintas udara ke 101 Amerika Serikat, yang harus diterjunkan pada malam sebelum D-Day. Ternyata beberapa orang anggota pasukan ini harus dilibatkan pada perang-perang setelahnya. Merupakan gambaran yang cukup mewakili mulai D-Day hingga Fall of Berlin. Bintangnya yang ngetop cuman satu, yaitu ; David Schwimmer (bintang serial Friends). Tapi kali ini berperan sebagai perwira pelatih yang tidak disukai anak buahnya. Tapi produsernya yang ngetop, karena garapan dua orang yaitu ; Tom Hanks dan Steven Spielberg.

5. The Eagle Has Landed, film produksi tahun 70-an, bintangnya Michael Caine, Donald Sutherland dkk. Film ini adopsi dari kisah fiktif Novel laris yang berlatar belakang PD II karya novelis Jack Higgins (saya pernah baca waktu smp). Berkisah tentang satu regu pasukan khusus Jerman yang ditugaskan untuk membunuh Winston Churcill, ketika berlibur di Paris. Cukup seru karena ada intrik perseteruan antara etnik Irlandia dan Inggris dalam mendukung operasi rahasia ini. Selain itu, dalam film ini betapa digambarkan bahwa tentara Jerman itu memang tangguh bahkan sportif dan elegan, tidak selicik dan culas sebagaimana yang digambarkan kebanyakan film perang kelas B.

6. Enemy of The Gates, film produksi tahun 2001, dibintangi oleh Jude Law, Rachel Weisz, Ed Harris. Film ini menggunakan referensi kisah nyata kehidupan seorang Penembak Jitu (Sniper) Rusia yang bernama Vasily Zaitzev (diperankan oleh Jude Law) pada masa perang perebutan Stalingrad dan Leningrad pada tahun 1942-1944. Konon Vasily telah mencatat korban sebanyak 500-an serdadu Jerman melalui tembakan jitu-nya dan mengundang horror tersendiri bagi serdadu Jerman yang bertugas selama perebutan Stalingrad dan Leningrad, selain faktor berperang melawan iklim dingin tentunya. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana serdadu sukarelawan Rusia tidak mempunyai pilihan selain harus berperang melawan tentara Jerman, karena bila mundur langsung dianggap desersi dan langsung di-eksekusi mati oleh atasannya masing-masing. Padahal, bila maju pun kemungkinan besar harus setor nyawa dihadapan senjata serdadu Jerman yang relative lebih lengkap. Istilah-nya Maju Kena, Mundur Kena. Juga di dalam film ini digambarkan pula adegan percintaan antara Vasily dengan kekasihnya (yang diperankan oleh Rachel Weisz) yang cukup HOT, karena digambarkan permainan cinta secara diam-diam diantara serdadu-serdau pria yang sedang tidur kelelahan…. (kalo adegan yang ini bisa jadi adalah reka-an/fiksi guna pemanis cerita sebagaimana ciri khas film keluaran Hollywood, juga bisa jadi wajah Vasily muda tidak seganteng Jude Law).

7. Downfall, film produksi tahun 2005, dibintangi oleh Bruno Ganz dan lain-lain aktor/aktris yang kebanyakan berasal dari Jerman. Film ini berkisah tentang hari-hari terakhir Hitler dan perwira-perwira setianya serta orang-orang terdekatnya di dalam bunker Berlin (di bawah kantor pusat Nazi), selama penyerangan akhir oleh tentara Rusia hingga penyerahan Jerman pada 7 April 1945. Digambarkan bagaimana Hitler menjadi kalut dan menyadari bahwa dirinya banyak dikhianati oleh perwira-perwira-nya beberapa bulan setelah serangan D-Day dilakukan oleh pihak Sekutu. Juga digambarkan betapa Hitler adalah sosok yang kharismatik dan disegani oleh orang-orang terdekat dan setia kepadanya, juga bukan seorang yang mau meninggalkan negaranya ketika dipastikan dalam beberapa jam akan dikuasai oleh tentara Rusia. Film ini mengacu pada kisah nyata yang disampaikan oleh mantan sekretarisnya Traudl Junge, yang diperankan oleh aktris cantik Alexandria Maria Lara (kalo ingin menerjemahkan lagunya Iwan Fals = Mata Indah Bola Ping Pong, silakan mengamati wajah aktris ini hingga tuntas), dimana turut menjadi saksi mata kisah-kisah memilukan di dalam bunker Berlin dalam masa-masa yang kalut dan mencekam. Juga dikisahkan dalam film ini, betapa kekalutan orang-orang yang menjadi pengikut setia Hitler mau mengorbankan dirinya secara bunuh diri, tidak hanya diri sendiri melainkan juga keluarganya, setelah mengetahui Hitler dan kekasihnya; Eva Braun, melakukan bunuh diri, setelah yakin Berlin akan jatuh di tangan tentara Merah Rusia. Adegan yang miris adalah bagaimana istri Joseph Goebels (ahli propaganda partai Nazi kepercayaan Hitler) membunuh ke enam anaknya menggunakan pil sianida setelah ditidurkan menggunakan obat tidur dosis tinggi, dilanjut bagaimana Joseph Goebles harus tega menembak istrinya sendiri sebelum menembak dirinya sendiri. Betapa memiluken. Film ini seluruhnya berbahasa Jerman, dengan judul film dalam bahasa Jermannya = Dier Untergang.

Tentunya sangat direkomendasikan untuk menikmatinya dalam format yang original / bukan bajakan….

Selamat menyimak dan mereka-reka sejarah yang terjadi 64,5 tahun yang lalu.......dimana kita semua masih berwujud sebagai salah satu molekul dalam protein nabati / hewani.

Semoga berkenan & bermanfaat.

Salam,
Anton Joedijanto.
Jakarta, 23 Desember 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.