Kamis, Januari 22, 2009

'Gerbang Dara.'


Dear All,

Siang ini, ijinkan saya untuk dapat sharing betapa banyak manfaat ketika kita bisa melakukan GERakan Bawa bekal / rantANG DAri RumAh.

Begini;

Sudah hampir 2 bulanan ini saya seringkali membawa makan siang yang orisinil masakan orang rumah, bisa masakan istri saya atau ibu mertua saya ketika berkunjung ke rumah saya yang kangen sama cucu-cucu-nya.

Banyak hal yang kemudian saya renungkan (sambil makan bekal rumahan itu) banyaknya manfaatnya, diantaranya;

1) Dijamin kebersihannya.

Setidaknya saya tahu persis kondisi dapur tempat memasak masakan bekal itu plus kebersihan peralatan masaknya.

Peralatan masak dan makan serta cara memasak, sangat penting diperhatikan tingkat kebersihannya supaya kita bisa terhindar dari ‘vitamin’-‘vitamin’ (ini bukan vitamin yang sebenarnya karena diimbuhi tanda petik di dalamnya) yang tidak diinginkan.

Saya punya pengalaman di salah satu rumah makan ketika makan siang di luar kantor. Pas saya ke toilet…lha dhalah, ternyata tempat cuci piring ada jadi satu di dalamnya. Dalam hal ini, tentunya masakan yang disajikan berpotensi mengandung ‘vitamin’ ‘E’ (ini juga bukan E yang sebenarnya, karena juga diimbuhi tanda petik).

Belum lagi kalo ternyata di dalam dapur rumah makan itu banyak Zorro-nya (baca = Coro / Kecoa) yang suka simpang siur di piring, sendok, garpu dan lain sebagainya. Sekali lagi, kita berpotensi terpapar ‘vitamin’, yang dikategorikan sebagai ‘vitamin’ ‘C’.

Dan yang paling HOT, adalah ketika para penjual makanan (yang juga pemasak masakan) di gerobak-gerobak dorong seperti; mie ayam, gado-gado, rujak buah, gorengan maupun soto ayam, yang kebanyakan adalah laki-laki.

Bisa dibayangkan, kalo mereka kebelet buang air kecil/pipis, karena biasanya beroperasi di jalanan maka kebanyakan akan pipis tidak di toilet umum. Dus berarti kedua telapak tangannya tidak dicuci setelah melakukan ritual pipis, dimana untuk kaum laki-laki pasti beberapa jemari tangannya (apakah tangan kanan atau tangan kiri) akan memegangi ‘As’-nya selama pipis (bahasa Jawa-nya ; di-tatur).

Tanpa cuci tangan, langsung masak. Nah, betapa lagi-lagi kita berpotensi mendapatkan asupan ‘vitamin’ yang kali ini namanya adalah ‘vitamin’ ‘K’ !

2) Menggunakan alat makan yang biasa digunakan keluarga.

Karena setidaknya saya tahu persis bagaimana perangkat makan itu dikelola/dirawat kebersihannya.
Kebayang kalo menggunakan sendok/garpu yang juga digunakan oleh orang lain. Iya kalo sendok makan bekas mulutnya Luna Maya atau Dian Sastro, menurut saya nggak masalah… lha kalo bekas mulutnya Budi Anduk (Tawa Sutra)… atau Tukul, nah ini yang perlu pertimbangan masak-masak.

3) Iritasi ! (maksudnya program pengiritan).

Sekali makan siang paling murah +- Rp. 9 ribu-an (nasi, lauk ikan/ayam, sayur dan teh tawar), itu kalo di kantin atau di Tria Dipa atau di warung makan seberang jalan dekat taman sana.

Lha kalo bawa bekal dari rumah, it’s absolutely free …. jadi uang untuk jatah makan siang bisa ditabung untuk akhir bulan dibelikan DVD / CD musik Original (misalnya).

4) Dengan menikmati masakan bekal dari rumah, kita bisa di-stimulasi untuk senantiasa inget sama orang rumah (baca = Istri dan anak-anak)…

Maklum, di Jakarta banyak goda-an ;) ….

Setidaknya dengan bawa bekal masakan rumah pas makan siang, bisa dihindari step-step berikut ini ;
- pertama makan siang bareng-bareng….
- sambil makan rame-rame sambil cerita sana-sini bahas hal-hal yang populer……
- lama-lama cuman makan siang berduaan dengan topik obrolan yang bernuansa curhat dari hati ke hati….
- lama-lama…… lama-lama……. ya lama-lama !

5) Menu masakan bekal dari rumah, biasanya dicukup-kan…

Jadi kita bisa menikmati makan siang dengan takaran yang pas, tidak kurang tidak lebih…. Apalagi nanti biasanya ada yang mau coba-coba incip sesendok dua sendok…. artinya jatah semakin berkurang. Dus berarti konsep ini cocok pula untuk mereka yang sedang diet.

Setidaknya 5 hal itulah yang sudah saya renungkan siang ini ketika saya menikmati menu bekal makan masakan orang rumah periode hari ini ; nasi putih, oseng daun pepaya, sambel teri dan ayam goreng tepung bagian paha sebelah kanan (lebih besar), plus jus jambu tanpa gula dan tanpa es (kalo yang ini pesan nitip sama Mas Cleaning Service.

Jadi hari ini jatah tabungan saya berkurang 3500 rupiah, plus tips buat Mas itu, yang jumlahnya saya rahasiakan. Tapi nggak masalah, karena kemarin saya sudah beli CD-nya Metallica album = Death Magnetic dan VCD Kung Fu Panda, hasil nabung sebulan).

Apabila dinilai Gerbang Dara ini berdampak menjadi tidak gaul, karena akan ter-stimulasi penikmatnya menikmati makan siang di dalam ruang kantor, bukan-kah nanti kita bisa rame-rame makan bekal itu di kantin atau tempat lainnya….. cuman pesen minum. Dus berarti, ngirit dapat, gaul dapat….

Paling resikonya cuman di-bathin sama pemilik kantin = “..waduh ‘rek….keliatannya kaya tapi kok cuman pesen minum doank…”

Tapi juga jangan keseringan makan masakan rumah di kantin/warung orang…. salah-salah nanti pemilik kantin atau warung itu akan melakukan Gemlonas…..

Apa itu Gemlonas ?.... Gemlonas itu singkatan dari; Gerakan MLOngo NASional.

Demikian Bapak dan Ibu yang budiman, sharing siang hari ini.

Semoga berkenan & bermanfaat.

Best Regards,
Anton Joedijanto.

Jakarta, 22 Desember 2008.

1 komentar:

  1. Mentang-mentang wis ndek Jkt maneh, saiki eling omah terus. Sampek2 makan siang dibekal dari rmh, saking wedine terjadi hal2 yg "diinginkan". Hehehe... Tapi sing mbok omongno ancen bener kok Pak. Khususnya perihal iritasi maeng. Berhubung aku yo penikmat film dan lagu, aku iso menghayati kiat menabung per hari maeng gawe tuku dvd akhir bulan.

    Lhaa saiki aku tak moleh, gara2 ngomongno dvd aku maleh kelingan jek duwe dvd sing durung tak puter.

    Wis yo..
    bravo pak Menejerrrrrrrrr

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.