Kamis, Desember 25, 2014

Hweci ku, Ote ote





Dongeng pagi hari.

Ada yang bilang, Ote-ote dan Hweci itu sama saja...

Menurut saya, Ote-ote itu bentuknya tanpa topping. Jikapun ada, biasanya toppingnya sederhana macam kacang goreng atau sekedar cabe rawit yang diselipkan di atasnya.

Sedangkan Hweci, toppingnya lebih menimbulkan selera, karena ada seonggok udang di atasnya.

Sebelum dikenal menjadi Hweci, namanya masih Ote-ote.

Ada kisahnya itu, begini;

'Dahulu kala, ada pedagang Ote-ote berinovasi menanamkan seonggok udang sebagai topping jajanan itu. Ternyata laku dijual.

Suatu saat, pas dia jualan di depan halaman sekolah anak-anak. Ketika bel istirahat berdentang, terjadilah peristiwa ketika ada segerombolan anak-anak sekolah mencuil-cuil udang di atas Ote-ote dan menguyah-ngunyahnya, tanpa sepengetahuan sang bakul jajanan itu, kemudian membalik posisi Ote-ote itu agar tidak kelihatan bolong, karena ilang udangnya.

Pas bel masuk berbunyi, anak-anak pun berhamburan kembali ke dalam kelas. Sang bakul pun kemudian merapikan jajanannya. 

Dan betapa kagetnya dia begitu melihat Ote-ote jualannya pada bolong-bolong raib udangnya.

Remuk redam dibuatnya, tak tahu harus berkata apa, saking marahnya tanpa sadar sang bakul berteriak; "..Huuueeecciiiiiiiii....!!!" .'

Sejak itulah Ote-ote berganti nama menjadi Hweci.

Hweci pun terdengar lebih menantang, dari pada yang to the point langsung tidak berpakaian (Ote-ote).

Samburakat, 20 September 2014