Kamis, Desember 25, 2014

Bersujud, mensyukuri sistemNya





Kiranya memang benar, jika alam semesta ini awal mula tercipta dalam kondisi pasangan materi dan antimateri yang berimbang.

Seiring perjalanan waktu, sekian milyar tahun kemudian, materi diberi kesempatan untuk mendominasi alam semesta sehingga berisi materi-materi tampak yang bisa dipelajari makhluk ciptaanNya sesuai panca indra dan akal yang dianugerahkan.

Konsep berpasangan itu hanyalah sepersekian dari sekian jumlah pengetahuan yang dimilikiNya dan masih menjadi rahasiaNya.

Konsep ini melengkapi anugerah lainnya berupa ruang dan waktu, agar setiap ciptaanNya dapat berinteraksi di dalamnya melalui suatu sistem dengan tingkat keberaturan yang absolut tanpa pengandaian sedikitpun. 

Sementara ini anti materi sedang dalam kondisi terpinggirkan. Namun bukan berarti materi akan kekal mendominasi alam semesta ini. Karena ketika konsep berpasangan telah menjadi bagian dari sistem yang absolut itu, maka kemunculan anti materi yang bakal mendominasi alam semesta, akan menjadi suatu keniscayaan agar alam semesta menuju suatu keseimbangan yang justru menuju ke sistem berpasangan itu sendiri.

Karena konsep berpasangan itu melengkapi kaidah keberadaan ruang dan waktu, maka beralihnya dominasi anti materi terhadap materi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, di alam telah disemestakan ini.

Kapan dan di mana itu akan terjadi? 

Bagaimana tanda-tanda hingga tahapan-tahapan anti materi akan mendominasi alam semesta? 

Seperti apa kondisi alam semesta dalam wujud anti materi?

Bagaimana wujud ciptaan dalam kondisi anti materi nantinya, sementara sekian milyar tahun lalu hingga saat ini para makhluk ciptaan terbiasa untuk berperikehidupan dalam bentuk materi yang terukur?

Sistem absolut seperti apa lagi jika alam semesta ini dalam kondisi anti materi yang dominan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu bakal belum bisa dijawab bahkan sekedar terandaikan. Masih diluar batas jangkauan pengetahuan yang menjadi rahasiaNya.

Mengimani keberadaanNya, bukanlah perwujudan sebuah keputusasaan atas ketidakmampuan untuk mencari dan membuktikan.

Namun justru sebuah keberserahan total atas segala ketidakmampuan untuk mengungkap sistem absolut yang telah digariskanNya. 

Jadi, jangan pernah merasa bangga karena tidak beriman kepadaNya.

Bersujud, adalah cara yang tepat untuk mensyukuri menjadi bagian dalam sistemNya dan menandai keagunganNya.

Ya Sin 36:36

Tanjungredeb, 10 Desember 2014